Pada sekitar awal Oktober 2016 ini, PT TransJakarta alias busway menerapkan aturan untuk penumpang keluar dari sebuah halte harus melakukan tab out. Jadi penumpang yang hendak keluar harus menempelkan kartu flazz-nya ke gate. Padahal sebelumnya tidak demikian. Hal ini cukup mengundang tanda tanya ada apa dibalik regulasi baru ini. Mau tahu alasannya ? Simak tulisan berikut. Sebenarnya, tab out ini belum terjadi merata di tiap halte (per Oktober 2016). Masih banyak halte yang belum sepenuhnya menerapkan ini. Dari sisi penumpang, sebenarnya mendapat kerugian dengan regulasi ini. Sebagai penumpang yangnyaris tiap hari menggunakan jasa TransJakarta, ada beberapa kerugian yang dialami :
Kalau boleh menebak, sepertinya tak lama lagi Trans Jakarta akan memberlakukan pola yang sama dengan KRL terkait tariff. Yaitu ketentuan tarif berdasarkan jarak. Jadi tidak ada lagi single price policy. Dalam konteks bisnis tentu saja hal ini perlu dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kinerja financial mereka. Tetapi anda saja dugaan ini benar, maka perlu dicatat spirit awal dari kehadiran Trans Jakarta yang dimaksudkan untuk mengurangi angka kemacetan dan mengubah kultur masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Jika pemberlakuan tarif sudah berdasarkan jarak, saya melihat ada potensi turunnya jumlah penumpang. Kalau anda pernah ke Arab Saudi, baik saat ibadah umroh atau haji, anda bisa melihat bagaimana kurang baiknya sistem transportasi umum disana. Bisa jadi juga tab out ini untuk mengetahui data sebenarnya dari pergerakan penumpang. Dengan tab out bisa diketahui mana halte yang benar-benar padat baik yang masuk dan keluar. Sehingga bisa diambil keputusan terkait pembukaan dan penutupan halte. Akhirnya, apapun muara dari kebijakan tab out ini bisa membuat trasnportasi missal kebanggan masyarakat Jabodetabek ini bisa semakin baik kualitas infrastrukturnya, kualitas pelayanannya dan juga sistem teknologinya. Jika ada saran dan kritik terkait tulisan ini bisa disampaikan via form comment.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorKami adalah penikmat perjalanan. Bukan perjalanan yang luar biasa dari sisi destinasi, bukan pula perjalanan yang ekstrim dari sisi medan perjalanannya. Bisa tentang perjalanan ke pasar, perjalanan umroh ke tanah suci atau ke tempat-tempat yang bisa jadi telah kita naggap biasa saja. Just call me "Ri" ArchivesCategories |